Hidup dalam kuburan selam 15 tahun bukan waktu yang pendek untuk sebuah
komitmen hidup. Namun ini harus dijalani pria ini. pria tunawisma asal
Serbia ini telah menjadikan sebuah kuburan sebagai tempatnya tidur
setiap malam, dan sudah berlangsung selama 15 tahun. Stojanovic, tinggal
disebuah pemakaman yang sudah kosong di komplek pemakaman di kota Nis.
Pria berusia 40 tahun ini awalnya tidur di atas kuburan, tetapi karena
cuaca yang dingin akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke dalam kuburan
yang sudah kosong. Saya awalnya takut, tapi akhirnya saya sudah terbiasa
tinggal di dalam kuburan. Sekarang saya lebih takut orang yang masih hidup dari pada dengan orang yang sudah mati," kata Stojanovic. Pria yang
dulunya bekerja sebagai pekerja konstruksi ini mengatakan bahwa tinggal
di dalam kuburan itu ia lakukan karena rumah miliknya terbakar, ia juga
harus kehilangan pekerjaannya, dan saat itu Serbia sedang mengalami
pergolakan politik. Sehingga ia tidak memiliki uang untuk membeli rumah
baru.
Tinggal di komplek pemakaman membuatnya merasa lebih tenang dan tidak
terganggu. Kadang-kadang penduduk setempat akan membawakannya makanan
dan perlengkapan lainnya yang ia butuhkan. Stojanovic menghabiskan
hari-harinya dengan mencari sampah dan sisa-sisa makanan. "Saya tidak
pernah mencuri apapun. Saya bahkan tidak merusak kuburan yang saya
tempati, ungkapnya
Stojanovic adalah salah satu dari sekitar 200.000 orang tunawisma yang tinggal di Serbia. Meskipun penduduk tunawisma relatif besar, tapi tempat penampungan untuk orang miskin di Serbia masih kurang. Hanya 12 kota di Serbia yang memiliki tempat penampungan dan mereka berjuang untuk bisa tinggal di sana dengan membayar uang sewanya, ujar salah seorang relawan, Jokic Mirna.
Akibatnya, sebagian besar tunawisma yang tak tertampung harus berjuang keras untuk tetap hidup. Satu contoh, untuk sekadar mandi di tempat pemandian umum saja harus merogoh kocek US$ 2 - Rp19.280. Uang sebanyak ini belum tentu didapat setiap hari, walaupun ada mungkin lebih baik untuk makan.
Stojanovic adalah salah satu dari sekitar 200.000 orang tunawisma yang tinggal di Serbia. Meskipun penduduk tunawisma relatif besar, tapi tempat penampungan untuk orang miskin di Serbia masih kurang. Hanya 12 kota di Serbia yang memiliki tempat penampungan dan mereka berjuang untuk bisa tinggal di sana dengan membayar uang sewanya, ujar salah seorang relawan, Jokic Mirna.
Akibatnya, sebagian besar tunawisma yang tak tertampung harus berjuang keras untuk tetap hidup. Satu contoh, untuk sekadar mandi di tempat pemandian umum saja harus merogoh kocek US$ 2 - Rp19.280. Uang sebanyak ini belum tentu didapat setiap hari, walaupun ada mungkin lebih baik untuk makan.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !