Meteor yang meluncur di langit Rusia (Foto: SMH)
Dilansir SMH, Jumat (22/2/2013), ESA harus menguatkan pemantauannya terhadap asteroid berbahaya. Kepala ESA, Nicolas Bobrinsky yang bertanggungjawab atas program Space Situational Awareness (SSA) mengatakan, unitnya akan meresmikan pusat di Roma pada 22 Mei untuk pengamatan observatorium asteroid yang melintas.
SSA juga bekerja pada teleskop "fly's eye", yang dirancang khusus dengan kemampuan pantau area luas dan pengawasan kosmos (luar angkasa). Bobrinsky mengatakan, teleskop pengawasan kosmos ini belum cukup, sehingga ia akan membantu untuk membangun jaringan otomatis dengan enam teleskop.
Dengan jaringan teleskop ini, langit malam akan bisa diawasi di seluruh dunia. "Fakta bahwa kami mengejar program ini sangat memuaskan. Namun, kami harus meningkatkan upaya, sehingga perlindungan yang diperlukan di letakkan pada tempatnya," kata Bobrinsky.
Jaringan teleskop ini, kabarnya bisa memberikan peringatan tiga bulan dari asteroid berbahaya. "Ini cukup untuk mengevakuasi daerah terancam jika diperlukan atau mungkin meluncurkan misi untuk mengubah lintasan asteroid," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sekira 99 persen asteroid besar seperti 2012 DA14 dapat diidentifikasi. "Bahaya sesungguhnya kini hadir dari asteroid berukuran kecil," imbuhnya.
Bobrinsky mengatakan, sekira satu juta asteroid berukuran 50 meter atau lebih bergentayangan di luar angkasa atau mengorbit matahari. SSA memiliki anggaran USD6,4 juta untuk periode 2013-2016 untuk memonitor badai luar angkasa serta puing-puing orbital, termasuk asteroid.
Sumber Referensi : Okezone
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !