Telah
dijelaskan dalam Al Quran bahwa bangsa Malaikat dan Jin dapat bergerak
atau berpindah tempat dengan sangat cepat, bahkan banyak diantaranya
yang mampu berpindah tempat atau membawa sesuatu benda berat dengan
hanya kedipan mata. Apa yang dimilki oleh golongan Malaikat dan bangsa
Jin, itu karena kecepatan mereka di atas kecepatan cahaya. Benarkah
kemampuan mereka diatas kecepatan cahaya?
Kecepatan cahaya Adalah kecepatan tercepat yang diyakini bisa dicapai
oleh sebuah benda di alam semesta ini. Kecepatan cahaya dalam sebuah
vakum adalah 299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8
kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau
670.616.629,38 mil per jam (mil/h). Kecepatan cahaya ditandai dengan
huruf c, yang berasal dari bahasa Latin celeritas yang berarti
“kecepatan”, dan juga dikenal sebagai konstanta Einstein. Kecepatan
cahaya sampai saat ini masih diakui sebagai kecepatan yang paling
tercepat dari kemampuan bergerak suatu benda apapun.
Lalu pertanyaannya adalah, apakah ada kemungkinan manusia mampu bergerak setara dengan kecepatan cahaya?
Ketika seorang pilot pesawat tempur menambah percepatan pesawat
secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi maka mendadak pilot akan
kehilangan kesadaran (black out). Penjelasannya biasanya dikarenakan
dalam keadaan tersebut jantung pilot tidak cukup kuat untuk memompa
darah ke kepala. Jika percepatan semakin dinaikan secara tiba-tiba, maka
akan terasa tekanan yang hebat di dada seakan sang pilot terpaku
kuat-kuat di kursinya. Tekanan itu juga akan berakibat tangan susah di
gerakan, mulut mengaga lebar, mata melotot, seolah mau meloncat keluar
dari kelopak dan darah mengalir dalam tubuh menolak naik ke otak.
Perlahan kesadaran akan habis dan mungkin dalam tempo beberapa menit
sang pilot akan mengalami kematian. Keadaan ini terjadi jika dilakukan
penambahan percepatan pesawat dengan kecepatan yang sangat tinggi dan
dalam waktu singkat atau tanpa dilakukan secara bertahap. Karena
realitas itulah yang akan manusia alami jika mengalami percepatan untuk
mencapai kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya apalagi jika
dilakukan tanpa adanya tahapan, karena pada dasarnya keberadaan fisik
kita ini, terletak pada medan gravitasi bumi dengan nilai tertentu.
Objek padat(manusia) akan mengalami pertambahan berat jika menjelajah
semakin cepat.
Sampai saat ini dipercaya bahwa objek bermassa yang dapat bergerak
setara dengan kecepatan cahaya. Lalu adakah manusia yang pernah
merasakan gerakan dalam kecepatan cahaya?
Keajaiban Isra dan Miraj
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu
malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda–tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.” (QS Al Israa: 1)
Allah memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad dalam perjalanan
Isra’ Mi’raj berupa perjalanan yang sangat jauh tapi dapat ditempuh
dengan waktu yang relatif pendek. Dicapai dengan kecepatan yang sangat
cepat, bahkan bisa jadi lebih cepat berlipat-lipat dari kecepatan
cahaya.
Dari ayat tersebut tampak jelas bahwa perjalanan luar biasa itu bukan
kehendak dari Rasulullah sendiri, tapi merupakan kehendak Allah. Untuk
keperluan itu Allah mengutus malaikat Jibril (makhluk berdimensi 9)
beserta malaikat lainnya sebagai pemandu perjalanan suci tersebut.
Dipilihnya malaikat sebagai pengiring perjalanan Rasulullah dimaksudkan
untuk mempermudah perjalanan melintasi ruang waktu.
Selain Jibril dan kawan-kawan, dihadirkan juga kendaraan khusus
bernama Buraq, makhluk berbadan cahaya dari alam malakut. Nama Buraq
berasal dari kata barqun yang berarti kilat. Perjalanan dari kota Makkah
ke Palestina berkendaraan Buraq tersebut ditempuh dengan kecepatan
cahaya, sekitar 300.000 kilo meter per detik.
Nabi Muhammad adalah manusia pilihan Allah yang telah diperlihatkan
keadaan surga dan neraka pada peristiwa itu. Jika Nabi SAW mengalami
peristiwa luar biasa itu,
apakah kita manusia biasa memungkinkan untuk itu? Seandainya badan bermateri padat seperti tubuh kita dipaksakan bergerak dengan kecepatan cahaya, bisa diduga apa yang akan terjadi? Badan kita mungkin akan tercerai berai karena ikatan antar molekul dan atom bisa terlepas.
apakah kita manusia biasa memungkinkan untuk itu? Seandainya badan bermateri padat seperti tubuh kita dipaksakan bergerak dengan kecepatan cahaya, bisa diduga apa yang akan terjadi? Badan kita mungkin akan tercerai berai karena ikatan antar molekul dan atom bisa terlepas.
Jawaban yang paling mungkin untuk pertanyaan itu adalah tubuh kita
diubah susunan materinya menjadi cahaya. Bagaimanakah hal itu mungkin
terjadi? Teori yang memungkinkan adalah teori Annihilasi. Teori ini
mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materinya. Dan jika
materi direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut
bisa lenyap berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma.
Hal ini telah dibuktikan di laboratorium nuklir bahwa jika partikel
proton direaksikan dengan antiproton, atau elektron dengan positron
(anti elektron), maka kedua pasangan tersebut akan lenyap dan
memunculkan dua buah sinar gamma, dengan energi masing-masing 0,511 MeV
(Mega Electron Volt) untuk pasangan partikel elektron, dan 938 MeV untuk
pasangan partikel proton.
Sebaliknya apabila ada dua buah berkas sinar gamma dengan energi
sebesar tersebut di atas dilewatkan melalui medan inti atom, maka
tiba-tiba sinar tersebut lenyap berubah menjadi 2 buah pasangan partikel
tersebut di atas. Hal ini menunjukkan bahwa materi bisa dirubah menjadi
cahaya dengan cara tertentu yang disebut annihilasi dan sebaliknya.
Alam semesta ini diciptakan berpasang-pasangan. Secara umum, alam
terbentuk atas materi dan energi. Bisa dikatakan materi adalah bentuk
energi yang termampatkan. Sebagaimana konsep kesetaraan massa dan energi
yang dirumuskan oleh Einstein, bahwa materi dalam kondisi tertentu
dapat berubah menjadi energi, dan sebaliknya energi dapat berubah
menjadi materi. Setiap objek berwujud yang ada dalam alam semesta ini,
pada dasarnya tersusun atas materi2 submikroskopik yang kita kenal
dengan istilah atom, proton dan neutron serta dikelilingi elektron.
Pasangan materi adalah anti materi. Materi adalah objek bermassa
positif sedangkan antimateri atau antipartikel aldalah objek bermassa
negatif. Materi dan energi bukan berpasangan, walaupun keduanya bisa
saling menjelma. Materi jika bertemu dengan antimateri dalam kondisi
tertentu akan menjelma menjadi foton (annihilasi). Foton tidak memiliki
massa namun memiliki energi dan momentum.
Annihilasi atau proses pemusnahan terjadi ketika massa antimateri
menghapus massa materi, sehingga keduanya lenyap dan menjelma menjadi 2
foton gamma dengan massa yang bernilai nol. Sebaliknya, proses
penciptaan (creation), jika foton berada pada medan tertentu, maka foton
akan berproses menjadi materi. Proses ini bisa berlangsung
berulang-ulang seperti siklus.
Jika dihitung jarak Bumi dan Bulan sekitar 450.000 km ditempuh dengan
kecepatan cahaya, maka hanya dibutuhkan waktu sekitar 1,5 detik dalam
ukuran waktu kita di bumi. Sesampainya di bulan tubuh kita kembali
menjadi materi. Peristiwa ini mungkin lebih dikenal seperti teleportasi
dalam teori fisika kuantum atau ilmu pindah sekejap dalam supranatural.
Yang perlu dipahami adalah perjalanan antar dimensi bukanlah
perjalanan berjarak jauh atau pengembaraan angkasa luar, melainkan
perjalanan menembus batas dimensi. Lalu dengan apa kita bisa melakukan
perjalan menembus dimensi itu? Dengan alam bawah sadar yang kita miliki
kadang bisa melalui firasat dan mimpi atau saat sukma keluar dari tubuh
fisik kita!
Bila memang kecepatan cahaya itu 300.000 km/detik mampu menembus
dimensi ruang dan waktu berarti dengan kecepatan itu pula kita bisa
melihat masa depan! Sungguh masa besar Allah dengan segala firman-Nya.
Sumber: kaskus.co.id
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !