Selama 42 Tahun Pria ini Makan Lampu 1.500 Buah

Wednesday, May 15, 2013

Memang sangat luar biasa pria ini ia makan lampu, selama rentang waktu 42 tahun hidup nya ia telah makan lampu sebanyak 1.500 buah. Sungguh hal yang tidak wajar namun tetap sangat luar biasa. Sarapan nasi mungkin sudah biasa bagi kita, atau makan sup sebagai pembuka makan siang mungkin juga hal lumrah bagi banyak orang, namun bagaimana bila sarapan pecahan kaca bola lampu sebagai menu makanan pembuka? Saya yakin kita semua tidak ada yang berani coba.


Selama 42 Tahun Pria ini Makan Lampu 1.500 Buah

Pria pemakan 1500 bola lampuNamun seorang pria berusia 54 tahun bernama Wang Xianjun dari desa Lingshui, Cina barat daya propinsi Sichuan melakukannya, dan jumlahnya tidak tanggung tanggung, bayangkan 1500 bolam telah ditelannya selama kurun waktu 42 tahun sejak usianya 12 tahun.

Bermula saat usia Wang berusia 12 tahun iseng mencoba menelan duri ikan yang keras dan tajam, dan dia tidak merasakan keanehan apapun sesudahnya. Hingga terpikir olehnya untuk mencoba menelan pecahan kaca mata dan ternyata hal itupun tidak berakibat apapun pada dirinya.

Makan Lampu

Akhirnya keterusan mecoba dan memakan pecahan bola lampu sebagai menu makanan pembuka dan sarapan paginya. Wang merasakan enak dan renyah terhadap pecahan kaca bola lampu tersebut. Memang bola lampu utuh tersebut terlebih dahulu dipecahkan dan memakan pecahannya sepotong demi sepotong.

Seperti dimuat di Xiamen Daily pihak keluarga Wang pun sangat kuatir akan kesehatannya hingga memintanya untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter, namun hasilnya ternyata melegakan alias dalam diri Wang tidak ada kelainan dan penyakit apapun, namun jangan sekali kali iseng mencoba apa yang Wang lakukan.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Segitiga Ilmu | Getaran Ilmu | Bang Tomo
Copyright © 2012. Segitiga Ilmu - All Rights Reserved
Created By Creating Website | Modified SnowClift
powered by Blogger